Sondag 23 Junie 2013

Sejarah Pendidikan Islam Di Desa Serayu Larangan, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga

Kata Pengantar
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayahnya sehingga penulis dapat melakukan observasi dan dapat menyelesaikan laporan observasi guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Sejarah Pedidikan Islam.
Menyadari akan kemampuan yang ada pada penulis, terselesaikannya laporan observasi ini juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Sakhiman, S. Pd, Kepala Desa Serayu Larangan.
2.      Bapak Daniel Nur Harapan, S. PI, Kepala SD Negeri 1 Serayu Larangan.
3.      Bapak Sujud, S. Ag, guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 1 Serayu Larangan.
4.      Ibu Tasni Utari, pengasuh TPQ Ar-Rohiim.
5.      Kepada Ibu saya yang telah memberi semangat, dan Adik saya, Thoha Khoirun Nasihin yang telah membantu saya saat mencari data.
6.      Teman-teman yang telah memberi masukan terhadap laporan observasi ini.
Sebagai karya manusia, tentu penulis tidak mungkin terlepas dari kesalahan dan kekhilafan serta menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis, mohon kritikdan saran dari para pembaca, demi kesempurnaan laporan observasi pada kesempatan lainnya. Semoga laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan membawa berkah bagi penulis.
Penulis                                    

Okti Reniati                           
NIM: 1123301140                 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Sejarah adalah suatu hal yang perlu dilestarikan keberadaannya. Karena semua hal pasti berawal dari adanya sejarah. Dengan adanya sejarah, manusia dapat belajar dari masa lampau dalam menghadapi kehidupan masa sekarang agar menjadi lebih baik.
Begitu halnya dengan Sejarah Pendidikan Islam. Sejarah Pendidikan Islam adalah keterangan mengenai pertumbuhan dam perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya Islam sampai masa sekarang. Jadi, mempelajari Sejarah pendidikan Islam akan dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu.
Pendidikan Islam berkembang dari daerah ke daerah yang lain di nusantara hingga masuk ke kawasan pedesaan. Pendidikan Islam di desa Serayu Larangan dapat di ketahui pula melalui Sejarah pendidikan Islam desa Serayu Larangan. Sejarah Pendidikan Islam di desa Serayu Larangan adalah Ilmu yang mempelajari keterangan fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam sejak awal masuknya Islam ke desa Serayu Larangan hingga sekarang.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin merumuskan masalah laporan observasi dengan judul “ Pelaksanaan Pendidikan Islam di Desa Serayu Larangan, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Profinsi Jawa Tengah” dengan rumusam masalah “Bagaimana pelaksanaan pendidikan Islam di desa Serayu Larangan, kecamatan Mrebet, kabupaten Purbalingga, profinsi Jawa Tengah?”.
C.     Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari observasi ini adalah untuk mangetahui pelaksanaan pendidikan Islam di desa Serayu Larangan, kecamatan Mrebet, kabupaten Purbalingga, profinsi Jawa Tengah.
Manfaat yang dapat diambil dari observasi ini adalah :
1.      Manfaat secara teoritis
Secara teoritis, observasi ini dapat menambah pengetahun kepada penulis dan pembaca mengenai pekaksanaan pendidikan Islam di desa Serayu Larangan, kecamatan Mrebet, kabupaten Purbalingga, profinsi Jawa Tengah. Khususnya di TPQ Ar-Rohiim dan SD Negeri 1 Serayu Larangan.
2.      Manfaat secara praktis
Secara praktis, observasi ini dapat menjadi masukan yang positif bagi lembaga pendidikan formal dan non formal dalam melaksanakan pendidikan Islam. Sehingga pelaksanaan pendidikan Islam dapat berjalan dengan baik serta untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam dan memperbaiki pendidikan Islam tersebut.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Gambaran Umum Desa
1.      Lokasi Desa Serayu Larangan
Desa Serayu Larangan merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Mrebet, kabupaten Purbalingga, profinsi Jawa Tengah. Desa ini terletak di kaki gunung  Slamet sebelah timur. Dengan luas wilayah 3993 m2.
Dengan batas wilayah :
Sebelah utara               : curug ciputut
Sebelah selatan            : sungai Tlahab
Sebelah timur              : sungai Arus
Sebelah barat               : desa Sangkanayu
Desa Serayu Larangan terdiri dari 17 RT yang terhimpun menjadi enam RW dan terhimpun lagi menjadi dua Kadus.
Di bagian utara desa Serayu Larangan terdapat pegunungan Losari. Di desa ini banyak terdapat aliran sungai yang juga bersumber di desa tersebut. Di bagian selatan dan timur terdapat persawahan yang luas.
Desa yang dikepalai oleh Bapak Sakhiman, S. Pd sebagai kepala desa ini memiliki jumlah penduduk mencapai 3766 jiwa, sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Melihat letaknya yang berada di kaki gunung, tanah di desa Serayu Larangan sangat berpotensi untuk menjadi daerah persawahan yang bagus untuk ditanami berbagai macam tumbuhan seperti padi, sayuran, jagung, kacang tanah, dan yang lainnya. Adapun yang lainnya yaitu sebagai pedagang bahan makanan pokok dan penderes (pengambil air nira). 
2.      Sejarah Masuknya Islam di Desa Serayu Larangan
Islam masuk ke desa Serayu Larangan bersamaan dengan masuknya Islam ke Jawa, yaitu sekitar abad ke-VII. Pada awal masuknya Islam di desa Serayu Larangan, pelaksanaan pendidikan Islam masih sangat tradisional, yaitu menggunakan metode klasik, seperti menghafal dan mendongeng. Tempatnya pun masih berada di surau, mushola, atau yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan “langgar”.
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnnya penduduk, pendidikan Islam pun bertambah maju. Ditambah lagi dengan berdirinya sebuah pondok pesantren, Pondok Pesantren Nurus Sa’adah di desa tersebut pada sekitar tahun 1985. Dengan berdirinya pondok pesantren ini tentu sangat berpengaruh bagi perkembangan pendidikan Islam di desa tersebut.
Dengan dukungan dari pemerintah desa dan masyarakat setempat, berbagai kegiatan yang menunjang pendidikan Islam pun dapat berkembang, seperti adanya beberapa Taman Pendidikan Al-Qur’an yang didirikan. Tak terkecuali adanya lembaga pendidikan formal yang didirikan, yaitu dua sekolah dasar serta sebuah sekolah menengah pertama.
B.     Lokasi Pendidikan
1.      SD Negeri 1 Serayu Larangan
Lembaga pendidikan ini merupakan lembaga pendidikan formal yang pertama didirikan di desa Serayu Larangan. Lembaga pendidikan formal ini terletak di Jalan Raya Serayu Larangan, desa Serayu Larangan RT 1/ RW1, kecamatan Mrebet, kabupaten Purbalingga, profinsi Jawa Tengah. Lokasinya terletak cukup jauh dari pemukiman warga. Namun, karena dekatnya jarak dengan fasilitas umum lain seperti, puskesmas, swalayan,dan lapangan desa menjadikan SD Negeri 1 Serayu Larangan sangat strategis untuk menjadikan pilihan bagi pendidikan peserta didik.
Dengan batas wilayahnya yaitu:
Sebelah utara   : persawahan warga
Sebelah selatan : jalan raya Serayu Larangan
Sebelah timur  : pemukiman warga
Sebelah barat   : pemukiman warga
2.      Taman Pendidikan Al-Qur’an Ar-Rohiim
Taman Pendidikan Al-Qur’an Ar-Rohiim merupakan salah satu lembaga pendidikan  non formal yang terletak di desa Serayu Larangan RT 2/ RW 6, kecamatan Mrebet, kabupaten Purbalingga, profinsi Jawa Tengah. Taman Ppedidikan Al-Qur’an ini terletak di daerah pemukiman warga, sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat yang akan menuntut ilmu disana. Terlebih lagi letaknya yang berada di pertigaan jalan utama di daerah tersebut.
Adapun batas wilayahnya yaitu:
Sebelah utara   : jalan utama RT 2/ RW 6
Sebelah selatan : pemukiman warga
Sebelah timur : pemukiman warga
Sebelah barat   : jalan utama RT 2/ Rw 6
C.     Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
1.      SekolahDasar Negeri 1 Serayu Larangan
a.       SejarahBerdirinyaSekolahDasarNegeri 1 SerayuLarangan
Lembaga pendidikan ini mulai ada pada sekitar tahun 1960-an. Dimana sebelumnya tempat ini hanya sebuah tempat belajar buat anak-anak. Pelaksanaannya pun masih belum maksimal, yaitu belum dilaksanakan setiap hari serta dengan tempat yang masih berpindah-pindah ke tempat yang lain.
Pada tahun 1971 mulai dirintis untuk didirikan sebuah sekolah dasar di tempat tersebut. Atas dukungan dari pemerintah setempat, maka didirikanlah sebuah lembaga pendidikan formal ini menjadi sebuah Sekolah Dasar Negeri 1 Serayu Larangan.
b.      Visi dan Misi SD Negeri 1 Serayu Larangan
Visi:
Menciptakan manusia taqwa, terampil dan cerdas.
Misi:
1)      Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai ajaran Tuhan Yang Maha Esa.
2)      Mengembangkan potensi siswa dalam berbagai bidang.
3)      Meningkatkan kualitas belajar siswa.

c.       PelaksanaanPendidikan Islam di SD Negeri 1 SerayuLarangan
Perkembangan masyarakat menjadikan SD Negeri 1 Serayu Larangan tersebut semakin berkembang. Pembangunan fasilitasnya pun bertambah dan siswaya semakin bertambah. Hingga pada tahun 2012 sekarang ini, jumlah siswanya mencapai 500 siswa. Dengan diampu oleh 11 guru kelas yang di kepalai oleh Bapak Daniel Nur Harapan, S. PI. Fasilitas bangunannya terdiri dari sembilan ruangan, dengan perincian tujuh ruang untuk ruang kelas, kantor guru, dan perpustakaan.
Dengan banyaknya peserta didik, terlebih lagi dengan menerima siswa sebanyak dua kelas pada tahun ajaran 2010/ 2011, ruangannya pun mulai tidak memenuhi kebutuhan siswa. Namun, sebisa mungkin pendidikan dilaksanakan semaksimal mungkin.
Jadi, pada tahun tersebut diadakan perpindahan jam pelajaran bagi siswa kelas dua, yaitu mulai jam pelajaran adalah jam 09.00 WIB. Kelas yang digunakan adalah ruang kelas satu  yang telah digunakan oleh siswa kelas satu pada jam pelajaran pagi.
Pada tahun berikutnya, karena bertambahnya dua kelas lagi pada awal penerimaan siswa baru, maka pergantian jam pelajaran pun dilakukan lagi. Yaitu penggunaan ruang kelas yang tidak terpakai saat ditinggal oleh pemilik kelas yang sedang mengikuti mata pelajaran olahraga. Dengan pemindahan jam pelajaran ini, maka pelaksanaan kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik.
Sedangkan untuk  pendidikan agama Islam, SD Negeri 1 Serayu Larangan ini diampu oleh seorang guru saja yaitu oleh Bapak Sujud, S. Ag. Jadwal pelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu sesuai dengan KTSP dengan satu jam pelajaran setiap minggunya. Karena ini merupakan lembaga pendidikan umum, maka materi yang diberikan adalah materi Pendidikan Agama Islam yang masih umum, tidak seperti yang diberikan di madrasah-madrasah yang sudah terbagi manjadi materi-materi tersendiri.
Dalampelaksanaannya, metode yang digunakanadalahsebagaiberikut:
1)      Metodeceramah
Metodeceramahberartiseorangpendidikdalammenyampaikandanmenjelaskanmatapelajarandenganlisan.
2)      Metodediskusi
Metodediskusiadalahsuatucaramempelajarimatapelajarandenganmemperdebatkanmasalah yang timbuldansalingmengadu argument secararasionaldanobjektif. Metodeiniberfungsiuntukberpikirmengeluarkanpendapatmasing-masingmengenaimasalah yang harusdipecahkandanditemukanjawabannya.
3)      Metodetanyajawab
Metodetanyajawabadalahpenyampaianpelajarandengancara guru nengajukanpertanyaandansiswamenjawab. Metodeinitidakdapatdigunakansebagaiukuranuntukmenetapkankadarpengetahuansetiap siswa, karenametodeinitidakmemberikankesempatan yang samapadasiswadalammenjawabpertanyaan.
4)      Metodedemonstrasi dam eksperimen
Metodedemonstrasiadalahsuatumetodemengajardimanaseorang guru atau orang lain yang sengajadimintaatausiswasendirimemperlihatkanpadaseluruhkelastentangsuatu proses atausuatuharfiyahataumelakukansesuatu. Denganmetodepembelajaransepertidemonstrasidaneksperimansiswaakanlebihmemahami, karenamengalamisendiridalammencarifakta yang benar.
5)      Metodekaryawisata
Metodekaryawisataadalahmetodepengajaran yang dilakukandenganjalanmengajakanak-anakkeluarkelasuntukdapatmemperlihatkanhal-halatauperistiwa yang adahubungannyadenganbahanpelajaran.

2.      Taman Pendidikan Al-Qur’an Ar-Rohiim
a.       Sejarah Berdirinya TPQ Ar-Rohiim
TPQ Ar-Rohiim mulai ada sejak berdirinya mushola Baitur Rohiim yang didirikan oleh Ki Reksameja dan Ki Samurawi. Karena mushola inilah yang dijadikan tempat pelaksanaan pendidikan Islam di daerah tersebut.
Pada awalnya mushola ini hanya digunakan untuk mengaji saja, seperti mengaji Al-Qur’an, hafalan dan belajar ajaran agama Islam lainnya. Bangunaannya pun masih menggunakan sarana tradisional, yaitu dengan menggunakan papan kayu dan lantai panggung kayu.
b.      Visi dan Misi TPQ Ar-Rohiim
Visi:
Membentuk generasi Qur’ani yang berakhlakul karimah.
Misi:
1)      Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an secara efektif untuk melahirkan para generasi Qur’ani.
2)      Mengembangkan Pendidikan Agama Islam untuk menciptakan manusia yang berakhlakul karimah.
3)      Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di lingkungan masyarakat.

c.       PelaksanaanPendidikan
Pada awal pelaksanaan pendidikan Islam, metode pembelajarannya masih sangat tradisional. Belum terorganisir dengan baik, karena santri hanya diajari cara membaca Al-Qur’an dengan sistem mendengarkan saja tanpa fasilitas buku atau kitab bagi santrinya. Belum ada kurikulum atau perencanaan materi yang digunakan olaeh ustadz/dzah. Pelaksanaannya yaitu pada waktu malam hari sesudah sholat berjamaah. Santrinya hanya berkisar 30 anak.
Pada tahun 2000, pengurus TPQ membentuk program baru, yaitu pembelajaran dilaksanakan pada siang hari dengan tujuan agar waktu yang tersedia lebih banyak jika dibandingkan dengan malam hari.Dimana pada hari Jum’at pendidikan agama Islam ini diliburkan. Materi yang diajarkan meliputi Al-Qur’an, tajwid, hafalan-hafalan kitab ajaran agama Islam yang lainnya. Pada awal perubahan wktu ini, santrinya hanya sekitar 30 anak yang kebanyakan berasal dari daerah setempat.
Perkembangan selanjutnya, TPQ ini memiliki 60 santri yang mengikuti pembelajaran pendidikan agama Islam di TPQ tersebut. Dari 60 santri ini terbagi menjadi dua kelas. Kelas pertama untuk kelas pemula, yaitu sekitar umur 5-9 tahun dan kelas dua untuk kelas para pembelajar Al-Qur’an serta penggunaan tajwid yang benar pada pembacaan Al-Qur’an.
TPQ ini diampu oleh Ibu Tasni Utari sebagai ketuanya yang dibantu olaeh beberapa muridnya yang sudah bisa membantu mengajar di kelas kelas pemula.
Metode pendidikan yang digunakan di TPQ Ar-Rohiim
1)      Metode demonstrasi, yaitu tutor memberikan contoh praktis dalam melafalkan lafadz huruf dan cara membaca hukum-hukum bacaan.
2)      Metode drill, santri dilatih melafalkan sesuai dengan makhroj dan hukum bacaan yang dicontohkan ustadz
3)      Metode tanya jawab, yaitu ustadz memberikan pertanyaan kepada santri atau santri bertanya kepada ustadz.
4)      Metode ceramah, yaitu ustadz memberikan materi pelajaran sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan.
Disamping ada metode pendidikan, di TPQ Ar-Rohim juga ada alat pendidikan sebagai sarana dan prasarana pendidikan diantaranya :
1)      Tempat penyelenggaraan pendidikan. Untuk tempat penyelenggaraan pendidikan diharapkan berupa tempat yang bebas dan menyenangkan, seperti mushola, masjid, maupun aula.
2)      Alat pendidikan yang diperlikan : papan tulis, penghapus kapur, dan alat penunjuk.
3)      Buku paket untuk pegangan ustadz/dzah dan pegangan santri.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa Islam masuk ke desa Serayu Larangan, kecamatan Mrebet, kabupaten Purbalingga, profinsi Jawa Tengah pada abad ke-VII.
Di desa Serayu Larangan terdapat beberapa lembaga pendidikan, baik yang formal maupun non formal diantaranya SD Negeri 1 Serayu Larangan dan TPQ Ar-Rohiim.
Pelaksanaan pendidikan Islam di SD Negeri Serayu Larangan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku bagi pendidikan di Indonesia, yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dimana materi yang diberikan hanya materi pendidikan agama Islam yang masih umum dan durasi waktunya hanya satu jam pada setiap minggunya.
Sedangkan pelaksanaan pendidikan Islam di TPQ Ar-Rohiim yaitu menggunakan metode pengajaran individu, satu guru satu murid saat pembelajaran Al-Qur’an. Serta  menggunakan metode kelas saat pembelajaran ajaran agama Islam yang lainnya. Jadi, materi yang diberikan yaitu Al-Qur’an dan ajaran-ajaran agama Islam yang lainnya, seperti fiqh, aqidah akhlak, dan sebagainya. 
B.     Saran
Dari uraian kesimpulan hasil observasi di atas, peniliti ingin memberikan saran kepada para guru, serta pihak-pihak yang terkait sebagai berikut :
a.       Bagi siswa
Dalam pelaksanaannya pendidikan agama Islam, siswa perlu mengetahui sejarah pendidikan Islam itu sendiri.
b.      Bagi Guru
Agar pelaksanaan pendidikan agama Islam dapat berjalan baik, maka guru perlu memberikan materi Pendidikan Agama Islam sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta mengetahui lingkungan sekitar agar proses pembelajara dapat berjalan dengan kondusif.
c.       Bagi Lembaga Pendidikan (formal dan non formal)
Bagi pihak pelaksanaan pendidikan, khususnya pendidikan Islam hendaknya menfasilitasi peserta didik dalam proses pembelajarannya, sehingga pelaksanaan pendidikan Islam dapat berjalan sesuai yang diinginkan.
C.     Kata Penutup
Alhamdulillahi robbil’alamin, penulis ucapkan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan observasi tanpa suatu halangan apa. Meskipun masih jauh dari sempurna, penulis berharap laporan observasi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar laporan observasi ini menjadi lebih baik. Semua kekurangan hanyalah dari penulis semata, jika ada kebaikan datangnya dari Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.

Penulis                        

Okti Reniati               
NIM : 1123301140    
 
Daftar Pustaka
Zuhairini. 2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
Usman, Basirudin. 2002. MetodePengajaran Agama danBahasa Arab.Jakarta :Ciputat Press.